Asmaul Husna, Mengenal 99 Asma Allah



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. 

Di hari kedua ini aku mau cerita buku yang sedang jadi favorit untuk Ifa akhir-akhir ini. Ya, Ifa kalau lagi senang sama satu buku, dia akan minta dibacakan buku itu sampai dia bosan. Kalau belum bosan ya nggak bakal beralih ke buku lain. 

Buku ini sedang jadi buku wajib yang harus dibacakan ayah sebelum Ifa tidur. Kenapa ayah? Karena di buku ini ada banyak cerita, dan Ifa pasti minta dibacakan minimal 5 cerita. Kalau sama aku, biasanya aku korting, tiga aja ya nak, hehe. Jadilah kalau sebelum tidur, Ifa maunya ayah yang membacakan meski kata dia “aku lebih suka bunda yang bacain cerita, soalnya suara bunda lebih lembut.” Aah, si mbak ini memang paling jago merayu… hehe. 



Buku berjudu Asmaul Husna, 99 Asma Allah SWT dan Cerita Pembangun Akhlak. Ditulis oleh Dian K, penerbit Qibla. Buku ini sudah setahunan mungkin nongkrong di rak buku. Tapi Ifa baru tertarik akhir-akhir ini. 

Sebagaimana judulnya, isi buku ini memang mengenalkan anak pada 99 nama Allah, dilengkapi dengan ilustrasi dan cerita singkat tentang makna nama-nama Allah. Jadi total ada 99 cerita di buku ini. Cukup tebal, ada 203 halaman. Biasanya Ifa akan acak memilih halaman, lalu disodorkan ke ayahnya. Jadi tiap hari bisa beda cerita. 

Beberapa contoh cerita di buku ini antara lain; 



Al Qudduus – diceritakan ada anak yang bernama Basyir begitu mengidolakan temannya yang bernama Khalid. Di mata dia Khalid begitu sempurna, tanpa kekurangan. Dia berandai-andai jika saja ia seperti Khalid, pasti ibunya akan bangga memiliki anak sepertinya. Lalu Mario temannya mengingatkan bahwa semua manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan, karena yang Maha Suci tanpa cela hanyalah Allah Subhanahu wa Taala. Hingga suatu sore Basyir menemukan fakta kalau Khalid ternyata seorang pemarah. Barulah ia sadar bahwa benar ucapan Mario. Tidak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah. 



Al Malik – Rico begitu bangga dengan profesi ayahnya yang seorang direktur di sebuah perusahaan. Ia selalu congkak membanggakan pekerjaan ayahnya, dan merendahkan pekerjaan ayah teman-temannya. Ia merasa ayahnya yang paling keren karena memimpin dan memerintah banyak orang, sementara ayah teman-temannya nggak punya anak buah. Hingga suatu saat keadaan berbalik. Perusahaan tempat ayah Rico bekerja bangkrut dan ayah Rico dipecat. Saat itu Rico merasa sangat malu pada teman-temannya, dan tersadar akan kesombongannya. Tidak ada yang Maha Tinggi selain Allah. 



Al Kabiir – Sebuah keluarga berwisata ke Bengkulu. Setelah berwisata anak-anak keluarga tersebut kemudian menyadari betapa luasnya Indonesia. Orangtuanya kemudian menceritakan bahwa Indonesia hanya sebagian kecil dari dunia. Betapa Allah yang Maha Besar mampu menciptakan alam semesta yang begitu indah ini. 

Alhamdulillah lewat cerita-cerita di buku ini, Ifa jadi sedikit paham dengan makna-makna Asmaul Husna. Meski begitu buat aku dan ayahnya, buku ini bukan favorit kami. Karena kami merasa bahasanya kurang mengalir halus untuk anak-anak. Tapi oke lah untuk tambahan gizi dalam menguatkan tauhid pada diri anak-anak. 

Sementara aku hari kedua masih saja berkutat pada Inspirasi dari Rumah Cahaya. Iya nih belum kelar juga. Hari ini aku dicubit lagi ketika meneruskan proses membaca buku ini; 



Keluarga yang sholeh haruslah terbentuk dari orangtua yang sholeh. Dimulai dari ayah dan ibu. Sebuah pohon yang tumbuh subur dengan buah yang segar pastilah berasal dari pohon dengan akar yang baik. Kesholehan ayah dan bunda merupakan faktor penentu paling utama untuk menghasilkan anak-anak yang sholeh dan sholihah. 

Masya Allah, cubitan yang manis untuk mengingatkan diri agar lebih baik lagi sebagai orangtua. Semoga kita senantiasa menjadi orangtua-orangtua yang shalih dan menshalihkan. Aamiin. 

Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.





#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
Marita Ningtyas
Marita Ningtyas A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

No comments for " Asmaul Husna, Mengenal 99 Asma Allah "